Hai Pak Tua dalam bus kota
Kau datang lagi temani kami para pekerja
Dengan sorot mata kuyu yang sama
Menatap lelah wajah-wajah yang bosan
Tidak, kami bukannya bosan karenamu, Pak Tua
Kami malah tak peduli denganmu yang mulai buka suara
Tanpa alat musik sebagai pengiringya
Lantang mengalahkan deru mesin bus kota
"Wahai kau burung dalam sangkar
Dapatkah kau menahan siksa
Dari kekejaman dunia
Yang tak tahu menimbang rasa"
Jangan tanya apakah kami jadi ikut hapal
Hanya ini lagu yang kau dendangkan, Pak Tua
Namun selalu saja seperti dendam mengusik
Apakah kau juga merasa bosan seperti kami?
Bosan menatap kota dan bus tua
Hidup hanya untuk tutup rasa lapar
Terinspirasi dari:
Pagi di Terminal Kampung Melayu
No comments:
Post a Comment