Thursday, April 9, 2015

Dalam Bilik Sunyi

Ruang itu terlampau besar
Hingga sunyi bersedia mengisi kosongnya

Aku mendengar langit tertawa usai hujan lebat
"Coba kau sebut siapa yang bodoh?" katanya
Ketika awan tetap memilih membawa hujan
Padahal ia tahu hujan tak pernah setia

Dan aku hanya bisa tersenyum kecut
Sebab lembah juga hanya tergugu
Menyaksikan awan berarak kembali sambil termenung
Karena kita semua pun maklum

Pada setiap kaki yang melangkah
Selalu ada rindu yang menjejak

No comments:

Post a Comment